Faktor - Faktor Penting Dalam Pembuatan Jadwal Produksi
PPIC-Perencanaan jadwal produksi dilakukan bersama oleh Divisi Production Planning and Inventory Control (PPIC), Departemen Sales Marketing, Departemen Supply Chain dan Departemen Operation (Termasuk divisi produksi, PD, Engineering dan maintenance) dalam sebuah forum meeting bersama.
Departemen Sales Marketing mengajukan forecast penjualan bulan depan, untuk kemudian di bahas dalam meeting tersebut.
PPIC sebagai divisi yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pembuatan jadwal produksi tentu memerlukan banyak sekali data - data yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Data - data tersebut kemudian akan di olah sehingga menghasilkan sebuah perencanaan yang tepat.
Adapun data - data yang merupakan faktor - faktor penting dalam pembuatan jadwal produksi antara lain :
- Data Kapasitas Line Produksi.
- Data Forecast Penjualan Sales.
- Data Sales Order Terbaru.
- Data Spesifikasi Produk Yang Akan Di Jual
1. DATA KAPASITAS LINE PRODUKSI (CYCLE TIME)
Kapasitas Line Produksi adalah berapa jumlah barang yang di hasilkan oleh sebuah mesin produksi selama satu hari kerja.
Dengan mengetahui data kapasitas line produksi ini maka PPIC dapat mengetahui berapa lama waktu proses produksi yang di butuhkan untuk membuat tipe produk dalam jumlah tertentu. Kapasitas line produksi ini di dapatkan dari Departemen Engineering.
2. DATA FORECAST PENJUALAN SALES
Forecast Penjualan adalah angka - angka perkiraan penjualan yang akan datang baik untuk jangka waktu satu bulan atau tiga bulan kedepan.
Dengan data Forecast penjualan ini maka PPIC dapat memenuhi permintaan customer dengan tepat dan membuat perkiraan berapa quantity safety stock finish good yang harus di alokasikan. Data Forecast Penjualan ini di dapatkan dari Departemen Sales Marketing.
3. DATA SALES ORDER TERBARU
Sales Order (SO) adalah Permintaan Pelanggan terhadap produk finish goods yang ditawarkan oleh Sales Marketing baik itu berupa produk regular yang secara continou di produksi maupun produk yang merupakan pesanan khusus (Custom).
Dari data Sales Order yang masuk ini maka PPIC dapat menjadwalkan rencana produksi sampai produk itu terkirim sesuai dengan leadtime yang sudah di tentukan dan di minta oleh customer.
4. DATA SPESIFIKASI PRODUK YANG AKAN DI JUAL
Spesifikasi produk dikeluarkan berdasarkan hasil uji coba dari divisi Product Development (PD) terhadap suatu produk sampai produk itu layak untuk dijual ke Customer.
Dalam data spesifikasi itu terdapat rincian bahan baku dan pendukung yang akan digunakan untuk membuat produk tersebut dengan uraian usage material atau persentase. Maka berdasarkan data spesifikasi itu PPIC dapat memperhitungkan berapa banyak bahan yang dibutuhkan untuk kebutuhan produksi.
Selain data - data tersebut, maka PPIC juga harus mengetahui hal - hal lain yang juga perlu untuk di perhatikan dalam membuat jadwal produksi, yaitu :
- PPIC harus mengetahui proses produksi barang.
- PPIC harus mengetahui kualitas produk yang di produksi.
- PPIC harus mengetahui kapasitas gudang (space gudang).
- PPIC harus mengetahui leadtime pembelian material bahan baku dan material pendukung.
- PPIC harus mengetahui quantity minimum order dari suplier.
- PPIC harus mengetahui bahan baku alternatif (Pengganti).
- PPIC harus mengetahui kapasitas muatan ekspedisi.
- PPIC harus mengetahui leadtime pengiriman barang ke customer.
- PPIC harus mengetahui safety stock (buffer stock) raw material dan finish good.
Proses produksi untuk setiap produk berbeda-beda cara perlakuannya. Oleh karena itu maka PPIC harus mengetahui tahapan proses untuk setiap produk sehingga bisa memperkirakan berapa lama waktu yang di butuhkan oleh sebuah produk dari awal proses sampai selesai.
Memang sudah ada data cycle time yang di dapatkan dari divisi Engineering, namun sangat penting bagi PPIC untuk mengetahui setiap tahapan proses yang ada, agar bisa mengetahui pula kendala dan potensi masalah yang akan muncul.
Kualitas Produk Yang Di Produksi
Menurut prosedur divisi yang berwenang untuk melakukan verifikasi outgoing sebuah produk apakah sesuai dengan ketentuan yang ada atau tidak adalah divisi Quality Control (QC).
Dalam hal terjadi kualitas produk yang di hasilkan di bawah spesifikasi yang di tentukan maka PPIC harus mengkomunikasikannya dengan divisi Sales Marketing apakah bisa di terima atau tidak, tentu dengan persetujuan dari customernya. Jika tidak bisa maka produk tersebut terpaksa harus di rework, di repair atau di scrap.
Kapasitas Gudang (Space Gudang)
Kapasitas Gudang akan berkaitan dengan kedatangan bahan baku dari customer yang di pesan untuk keperluan produksi. PPIC harus mengkomunikasikan hal tersebut dengan divisi gudang raw material sehingga bisa menjadwalkan waktu kedatangan bahan baku secara tepat dan tidak membuat gudang menjadi over capacity.
Leadtime Pembelian Bahan Baku
Leadtime pembelian bahan baku didapatkan dari divisi Purchasing yang mana divisi Purchasing mendapatkanya sesuai dengan negosiasi dengan supplier dan perhitungan dokumen yang harus diproses secara internal di divisinya.
Dengan adanya Leadtime Pembelian bahan baku ini maka PPIC dapat memperhitungan pembelian bahan baku agar dapat lebih efektif dan efesien sehingga tidak mengganggu cash flow perusahaan.
Quantity Minimum Order Dari Suplier
Quantity Minimum Order adalah jumlah quantity minimal barang yang bisa di pesan dari suplier. Biasanya suplier memperhitungkan biaya pengiriman dan ongkos produksi dalam menentukan besaran quantity minimal sebuah barang atau material.
Jika ada quantity minimum yang di berlakukan oleh suplier maka mau tidak mau terpaksa harus membeli sejumlah quantity tersebut walaupun dengan resiko akan menjadi stock di gudang nantinya.
Bahan Baku Alternatif (Pengganti)
Bahan Baku Alternatif biasanya di rekomendasikan oleh divisi Product Development, di mana ketika terjadi kendala dengan produksi bahan baku utama di internal suppliernya maka produksi bisa membeli dan menggunakan bahan baku alternatif tersebut sehingga proses produksi bisa tetap berjalan dengan lancar.
Kapasitas Muatan Ekspedisi
Kapasitas Ekspedisi ini didapatkan dari divisi Distribusi yang mana infomasi ini digunakan untuk memperhitungkan pengiriman barang yang dapat dikirim ke customer. Dengan mengetahui kapasitas ekspedisi ini maka PPIC dapat menentukan pengiriman barang yang harus dikirim (jumlah dan tipenya) sesuai dengan sales order yang sudah diterima oleh PPIC.
Leadtime Pengiriman Barang Ke Customer
Leadtime Pengiriman Barang Ke Customer ini di dapatkan dari keputusan yang telah di review sebelumnya oleh direktur Marketing dengan Departemen-departemen terkait yang berhubungan dengan pengiriman atau distribusi.
Dengan adanya leadtime pengiriman ini maka dapat PPIC dapat memastikan kepada customer kapan barang yang dipesan dapat sampai ditempat mereka. Selain itu PPIC juga dapat memperhitungkan kapan seharusnya pesanan customer tersebut harus di jalankan di line produksi.
Safety Stock (Buffer Stock) Raw Material dan Finish Goods
Safety stock (Buffer Stock) Raw Material dan Finish Goods ini sangat diperlukan bagi sebuah perusahan karena dengan adanya ini maka kebutuhan akan Raw Material untuk kebutuhan proses produksi akan selalu terjaga stocknya dan tidak akan mengalami kekurangan ketika proses produksi akan berjalan.
Dengan demikian maka pemenuhan kebutuhan Customer akan Finish Goods pun akan selalu aman dan pada ketika Customer mengeluarkan permintaan order mendadak atau urgent maka barang tersebut akan selalu tersedia.
Yang perlu menjadi perhatian adalah besara buffer stock harus di perhitungkan dengan cermat sehingga nantinya malah memberatkan perusahaan.
Demikianlah ulasan artikel tentang faktor - faktor penting dalam pembuatan jadwal produksi yang harus di perhatikan oleh PPIC. Saya berharap artikel ini bisa bermanfaat untuk menjadi referensi Anda yang berkecimpung dalam dunia PPIC dan perencanaan produksi.
Terimakasih
BalasHapus