Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Dan Implementasi Sistem FIFO Di Gudang

Daftar Isi


Konsep Dan Implementasi Sistem FIFO Di Gudang

Bagaimana sebuah konsep Dan Implementasi Sistem FIFO Di Gudang dapat di laksanakan dengan benar ? Silahkan baca artikel di bawah ini agar lebih paham dan lebih mengerti.

Metode FIFO (First In First Out) merupakan salah satu prinsip dan metode dasar dalam manajemen pergudangan. Secara harfiah FIFO mengandung pengertian bahwa material yang lebih awal di terima oleh gudang adalah material pertama yang harus di keluarkan dari gudang. 

Secara sederhana FIFO berarti yang masuk duluan itu yang harus keluar duluan. Selain dari prinsip FIFO kita juga mengenal prinsip - prinsip manajemen pergudangan yang lain antara lain metode LIFO ( Last In First Out ) dan FEFO ( Fist Expired First Out ).  

Prinsip metode FEFO di terapkan pada bahan material yang mempunyai tanggal kadaluarsa seperti cairan kimia, cat, powder dan sebagainya.

Pertanyaannya adalah, Mengapa gudang raw material harus mengimplementasikan konsep dan sistem FIFO? Perlu kita ketahui bahwa ada  banyak hal di dalam perusahaan yang berhubungan dengan prinsip dasar gudang ini. 

Di bawah ini saya akan mencoba mengulas mengapa metode FIFO harus di terapkan dengan baik dan benar dalam pengelolaan manajemen gudang. Silahkan membaca ulasannya berikut ini :

1. FIFO Berhubungan Dengan Kualitas Dan Mutu Material (Bahan Baku)

Sebuah product atau material (bahan baku) yang di terima oleh gudang dari suplier tentu saja akan mengalami penurunan mutu dan kualitas selama masa penyimpanan. Semakin lama masa penyimpanan material maka akan semakin menurun pula mutu dan kualitasnya. 

Sebagai contoh misalnya packaging kayu, karton box, sticker, biji plastik dan sebagainya. Packaging kayu jika di simpan terlalu lama akan menjadi gapuk dan rusak, karton box jika di simpan terlalu lama akan mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada printingnya, warna dasar karton box menjadi pudar, sticker jika di simpan terlalu lama juga akan mengakibatkan daya rekat lem nya berkurang apalagi jika tempat penyimpanannya tidak memperhatikan suhu dan kelembaban yang di syaratkan. 

Ini hanyalah sebuah contoh saja, karena masih banyak contoh - contoh material yang lain yang akan menurun kualitasnya jika di simpan terlalu lama di gudang. 

Dengan FIFO proses pergerakan material tersebut bisa berurutan dari yang pertama kali masuk kemudian kedatangan berikutnya, begitu seterusnya sehingga material terakhir yang tersimpan di gudang adalah material yang paling terakhir masuk dan di terima oleh gudang.

2. FIFO Berhubungan Dengan HPP (Harga Pokok Produksi)

Pada setiap bulannya perusahaan akan menghitung berapa profit (keuntungan)  yang di peroleh oleh perusahaan. Dalam perhitungan tersebut terdapat komponen yang di namakan HPP atau Harga Pokok Produksi. Dan untuk mendapatkan nilai perhitungan HPP secara benar dan akurat maka di perlukan perhitungan harga pembelian material pada bulan tersebut secara benar pula.

Sementara kita ketahui bahwa harga material dalam setiap pembelian belum tentu sama karena bisa saja ada kenaikan harga dari suplier. Maka di sinilah pentingnya material yang di beli terlebih dahulu harus di pakai terlebih dahulu. Tujuannya agar nilai HPP nya benar. 

3. FIFO Berhubungan Dengan Dead Stock

Salah satu upaya atau metode yang di terapkan untuk menghindari terjadinya dead stock di gudang adalah dengan metode FIFO. Setiap lot material yang di terima dari suplier harus di catat dengan benar berapa jumlahnya, kapan datangnya dan nomor lot atau surat jalannya secara berurutan di mulai dari dari yang di terima paling awal sampai yang terbaru. 

Metodenya adalah habiskan per lot barang sebelum memakai lot barang yang berikutnya. Jumlah barang dan tanggal kedatangan barang di catat di dalam sebuah log book setiap kali melakukan pengeluaran barang tersebut dari dalam gudang. 

Dari situ akan kita ketahui apakah jumlah barang yang keluar sudah sama dengan jumlah barang yang kita terima pada lot tersebut. Jika belum sama artinya ada kemungkinan sisanya keselip atau bisa juga kemungkinan lain yaitu kesalahan mutasi dan pencatatannya. 

Hal ini perlu di telusuri dengan tuntas. Tugas kita adalah mencarinya sampai ketemu  apa penyebab terjadinya selisih barang tersebut karena jika tidak di temukan ada kemungkinan akan menjadi dead stock di kemudian hari.

Jadi kesimpulannya adalah pada saat pengeluaran atau pengiriman keluar dari gudang setiap barang harus di catat berapa jumlahnya, asal surat jalan atau lotnnya. Habiskan jumlah material dari yang paling awal datang, jika sudah habis maka boleh di ambilkan dari lot kedatangan berikutnya, dan begitu seterusnya. 

4. FIFO Berhubungan Dengan Komplain Suplier

Jika kita melakukan order dari suplier secara rutin perbulan dan di lakukan beberapa kali kedatangan (partial) maka penting sekali untuk di lakukan FIFO pada saat pengirimannya ke produksi. Jika pengiriman lot material ke produksi di lakukan secara acak akan sulit nantinya untuk melakukan penelusuran asal lotnya jika terjadi masalah di produksi. 

Jika asal lot material yang bermasalah tersebut sulit di ketahui maka akan sulit pula untuk melakukan komplain ke suplier untuk melakukan perbaikan ataupun penggantian. Di sinilah pentingnya FIFO, pun juga dalam penggunaannya pihak produksi juga harus menerapkan FIFO. Material yang di terima lebih awal dari gudang adalah material yang akan di pakai duluan di produksi.

Berikut ini contoh penerapan sticker FIFO :


penerapan sticker FIFO

Dengan penerapan metode FIFO secara baik dan benar maka secara tidak langsung kita juga sudah melakukan upaya pencegahan terhadap dampak dan resiko yang bisa saja terjadi dan merugikan perusahaan secara keseluruhan.

Baca juga : Penerapan Budaya 5R Di Gudang

Demikian sekilas artikel pada penerapan metode FIFO di gudang. Dalam artikel berikutnya saya akan ulas bagaimana cara melakukan penandaan FIFO pada material atau barang yang di terima oleh gudang beserta contoh dan gambarnya.

Semoga artikel ini berguna  dan bermanfaat untuk anda. Terima kasih atas kunjungan anda ke blog saya.

Posting Komentar untuk " Konsep Dan Implementasi Sistem FIFO Di Gudang "