Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatasi Dan Mencegah Over Stock Di Gudang

Daftar Isi



Cara Mengatasi Dan Mencegah Over Stock Di Gudang
image : flickr.com

Bagaimana seorang kepala gudang menemukan Cara Mengatasi Dan Mencegah Over Stock Di Gudang ? Simak dan baca artikel berikut ini supaya anda menjadi lebih paham dan mengerti tentang cara - cara tersebut.

Perusahaan - perusahaan yang sehat dewasa ini terus menerus melakukan inovasi dan mencari terobosan baru dalam menangani persoalan manajemen material. 

Salah satunya adalah dengan cara melakukan pengetatan terhadap kondisi level stock material dan bahan baku yang berada di gudang kususnya gudang Raw Material, karena dengan kondisi stock level yang aman dan tidak over maka neraca perusahaan akan menjadi sehat dan cashflow perusahaan juga menjadi lancar.

Kenapa banyak perusahaan dewasa ini banyak yang menerapkan aturan tersebut ? Simak ulasannya berikut ini agar mendapatkan sedikit gambarannya dan tidak membingungkan anda.

Apakah Yang Di maksud Dengan Over Stock ?

Over stock adalah kondisi dimana stock barang di gudang RM berada dalam jumlah yang melebihi dari kebutuhan produksi di tambah dengan buffer untuk safety. 

Kondisi stock yang berlebihan bahkan berada pada level over stock tentu berdampak buruk terhadap pengelolaan gudang secara umum karena di butuhkan banyak effort dan kegiatan tambahan untuk mengelolanya. 

Semua itu seharusnya bisa di hindari sehingga pekerjaan karyawan di bagian gudang RM akan lebih efisien. Sekarang ini bukan jamannya lagi menggunakan metode cari aman. 

Maksudnya adalah bukan jamannya lagi metode belanja untuk kebutuhan proses produksi satu atau dua bulan kedepan. Metode usang ini di satu sisi ada baiknya yaitu terjaminnya ketersediaan material dan bahan baku untuk produksi. 

Namun sisi buruknya adalah perusahaan harus menyediakan dana ekstra untuk belanja barang - barang tersebut. Jika jumlahnya terlalu besar jelas akan sangat berdampak terhadap cashflow perusahaan.

Saat ini metode yang sedang ramai di kembangkan adalah metode JIT (Just In Time), artinya waktu kedatangan barang kebutuhan produksi di usahakan tiba atau di kirim ke pabrik ketika proses produksi sudah akan berjalan. 

Tantangannya tentu sangat berat mengingat kendala di bagian supply chain yang penuh ketidakpastian. Namun jika ingin survive dan terus bertahan dalam persaingan dengan para kompetitor maka mau tidak mau semua karyawan yang terlibat di dalam kegiatan tersebut harus berbenah diri dan mengubah cara kerjanya. 

Apakah metode JIT bisa di terapkan dengan sukses ? Jawabannya tentu saja bisa. Salah satu perusahaan yang mengembangkan metode ini adalah TOYOTA Inc. Perusahaan Jepang ini telah menjadi rol model bagi perusahaan - perusahaan lain dalam penerapan metode JIT ini.

Faktor Penyebab Terjadinya Over Stock

Ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya over stock. Perlu di ketahui bahwa yang menjadi dasar dari perhitungan order barang yang di lakukan oleh bagian supply chain adalah forecast atau rencana penjualan dari divisi Sales Marketing. 

Ketika bagian supply chain dalam hal ini adalah PPIC sudah mendapatkan data forecast penjualan dari Marketing maka selanjutnya bagian supply chain akan mengolah data tersebut sehingga nantinya di ketahui berapa banyak jumlah barang yang harus di order, kapan harus tiba di pabrik dan sebagainya. 

Karena pemesanan barang di dasarkan atas forecast penjualan Marketing maka pihak produksi akan melakukan proses produksi barang yang di minta oleh Marketing dengan bahan - bahan material yang sudah di pesan oleh bagian supply chain tersebut. Idealnya jika tidak meleset maka jumlah barang yang di pesan oleh supply chain juga akan habis nantinya di pakai oleh proses produksi.

Pertanyaannya kemudian, jika pemesanan sudah di dasarkan kepada forecast Sales Marketing kenapa di gudang masih bisa terjadi over stock ?

Penyebab - penyebab terjadinya over stock antara lain :
  • Revisi planning penjualan dari Marketing, sementara bagian supply supply chain sudah terlanjur melakukan pemesanan barang dan barang tersebut sudah datang di gudang RM.
  • Kesalahan data stock gudang, hal ini kadangkala terjadi jika kondisi storage atau penyimpanan di gudang kacau dan tidak rapih sehingga terjadi slip barang yang tidak di hitung.
  • Minimum jumlah order dari supplier, adakalanya beberapa supplier yang menetapkan kebijakan minimum quantity order terhadap barang mereka. Sebenarnya hal itu cukup memberatkan pihak pembeli karena nantinya akan menjadi beban di kemudian hari. Akan tetapi barang tersebut harus tetap di beli karena jika tidak maka kegiatan produksi barang yang di perlukan oleh Marketing tidak dapat di lakukan.

Apa Pengaruh Over Stock Terhadap Neraca Perusahaan ?

Pengaruh yang di timbulkan akibat dari over stock material di gudang RM sangat banyak bagi keuangan perusahaan. Beberapa diantaranya antara lain :
  • Cashflow tidak sehat karena uang perusahaan banyak tersimpan di gudang dalam bentuk raw material.
  • Perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyediakan tempat penyimpanan barang tersebut. Dengan kondisi space gudang yang terbatas maka space atau ruang penyimpanan adalah hal yang mahal karena semestinya tempat yang di pakai untuk menyimpan barang over tersebut bisa di pakai untuk menyimpan barang yang lain.
  • Resiko kerusakan terhadap barang over tersebut tinggi karena semakin lama barang tersebut tidak terpakai maka kualitas barang juga akan menurun. Hal tersebut tentu menjadi kerugian karena nantinya perusahaan harus membeli lagi barang tersebut karena penurunan kualitas tersebut mengakibatkan barang itu tidak bisa di pakai lagi.

Cara Mencegah Terjadinya Over Stock

Untuk mengatasi masalah overstock ini maka anda sebagai seorang kepala gudang harus bekerja keras dan konsisten dalam menjalankan kegiatan operasional gudang. Karena yang menjadi penyebab terjadinya over stock bukan berasal dari gudang saja tetapi juga divisi yang lain, maka anda harus mempunyai kiat agar dari sisi gudang bisa mengurangi potensi terjadinya over stock tersebut. 

Beberapa cara atau kiat yang bisa anda lakukan antara lain :
  • Penempatan posisi penyimpanan yang rapih dan teratur.
  • Identitas barang harus jelas dan mudah terbaca dan bisa di mengerti oleh semua orang.
  • Memastikan kartu stock selalu dalam kondisi update.
  • Jika sudah menggunakan sytem MRP misalnya SAP, Axapta, Accurate dan sebagainya maka pastikan untuk melakukan update transaksi pada system setiap saat. 
  • Lakukan stock random terhadap beberapa barang setiap hari.
  • Melakukan stock opname setiap bulan sekali.
  • Melakukan update terhadap pemakaian (usage dan consumption) pada BOM atau bill of material. Pastikan jika ada revisi segera lakukan penyesuain sytem sesuai aturan yang berlaku. 
  • Ikut andil dalam rencana pembelian barang oleh bagian PPIC dan Purchasing.
  • Jika anda cukup mahir dalam program Ms Excel cobalah untuk meng_create sebuah program sendiri yang bisa membantu tugas - tugas anda.
  • Dan sebagainya.
Demikianlah artikel tentang cara mengatasi dan mencegah overstock di gudang, semoga bermanfaat dan berguna untuk anda.

Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktu untuk membaca artikel - artikel di blog saya.

Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Dan Mencegah Over Stock Di Gudang "