Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyimpanan Barang Di Gudang


Penyimpanan Barang  Di Gudang
image : freepik.com

Artikel Penyimpanan Barang Di Gudang ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya yaitu mengenai penerimaan barang (material) di Gudang yang telah saya publikasikan sebelumnya di blog ini.

Pada artikel kali ini saya akan mengulas mengenai proses penyimpanan material di dalam gudang ( Storage ). Silahkan baca ulasannya berikut ini :
Penyimpanan barang di Gudang membutuhkan perhatian dan penanganan yang sangat konsisten karena jika penanganannya tidak konsisten maka akan menimbulkan banyak permasalahan di Gudang. 

Permasalahan - permasalahan tersebut antara lain : barang kadaluarsa, gudang berantakan dan semrawut, kartu stock tidak update, barang terselip, dead stock dan masih banyak permasalahan yang lain yang akan muncul.

Seorang Kepala Gudang atau siapapun yang berkecimpung dalam sebuah gudang wajib mengikuti SOP (Standart Operating Procedure) yang berlaku di gudang. SOP tersebut di buat dengan tujuan agar pengelolaan penyimpanan barang dan material di dalam gudang bisa berjalan dengan baik dan mencegah terjadinya permasalahan - permasalahan seperti di atas.

Kemudian, apa saja kegiatan di gudang yang berhubungan dengan penyimpanan barang ( Storage ) ? Bagaimanakah metode atau sistem penyimpanan barang yang baik di gudang ? Mari kita baca ulasannya berikut ini.

1. Update Kartu Stock

Ini adalah proses dasar dari penyimpanan barang di gudang. Catat semua barang yang masuk kedalam kartu stock. Tanggal masuknya, jumlah nya, nomor dokumen surat jalannya dengan benar. Tulisan di dalam kartu stock harus jelas dan bisa terbaca dengan baik, terutama dalam penulisan angka - angkanya. 

Berikut ini adalah contoh kartu stock gudang :

Kartu stock gudang

Di masa sekarang ini setiap perusahaan rata - rata sudah menggunakan sistem ERP. Jenisnya bisa beragam, misalnya SAP, Accurate, Axapta dan lain - lain. Fungsinya adalah adalah agar data - data yang di sajikan adalah data yang update dan benar. 

Namun sistem ERP juga tidaklah sempurna karena itu semua sangat tergantung dari konsistensi SDM nya dalam menginput data - data yang menjadi tanggung jawabnya. Karena itu di beberapa perusahaan masih tetap menerapkan sistem kartu stock dalam memonitor transaksi dan mutasi barang yang terjadi.

2. Taking Stock ( Stock Opname )

Stock Opname adalah kegiatan yang wajib di lakukan di dalam gudang. Tujuannnya adalah untuk menghitung secara aktual jumlah stock barang yang ada pada saat itu. Nantinya dari hasil stock opname tersebut akan di lakukan analisa dan perbandingan antara barang yang masuk dan keluar di bandingkan dengan aktualnya. 

Jika terjadi selisih maka segera lakukan analisa lebih mendalam untuk mengetahui penyebab selisih tersebut. Setelah itu maka di lakukan rekonsiliasi data stock kembali agar data stock kembali update. Tanpa melakukan stock opname secara periodik maka akan sulit untuk melakukan analisa karena tidak di ketahui material atau barang apa yang selisih.

Jadwal periode stock opname secara umum adalah sebulan sekali. Tetapi ada juga yang menerapkan tiga bulan sekali, enam bulan sekali atau bahkan setahun sekali. 

Namun yang paling ideal menurut saya adalah sebulan sekali. Mengapa ? Karena masih fresh dan transaksi yang terjadi belum begitu lama, sehingga penelusuran jika ada selisih jumlah pada saat stock opname akan lebih mudah dan cepat. 

Sebagai catatan, untuk material - material tertentu yang mahal nilainya stock opname bisa di lakukan secara daily atau weekly.

Penyimpanan barang yang baik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi akurasi data stock material gudang.

Demikian artikel tentang Penyimpanan barang. Semoga artikel ini bermanfaat dan berguna untuk anda. Jangan lupa baca kelanjutan artikel mengenai metode penyimpanan di artikel saya yang lain.

Terima kasih atas kunjungan anda ke blog saya.

Posting Komentar untuk "Penyimpanan Barang Di Gudang"