Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Definisi Dan Faktor Yang Mempengaruhi Purchasing Power

 

Definisi Dan Faktor Yang Mempengaruhi Purchasing Power

Definisi Dan Faktor Yang Mempengaruhi Purchasing Power - Definisi purchasing power adalah jumlah layanan atau barang yang dapat dibeli oleh satu unit mata uang. Ini adalah indikator dari kondisi pasar saat ini, karena memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk mengetahui jumlah unit pengurangan dimana mereka dapat membelinya.

Arti Purchasing Power

Daya beli digambarkan sebagai kemampuan dari satu atau sekelompok faktor ekonomi yang dapat dengan mudah mempengaruhi harga barang di pasaran. Daya beli memiliki dampak langsung dan tidak langsung pada hal - hal sebagai berikut:

  • Belanja konsumen
  • Pertumbuhan ekonomi negara
  • Investasi atau pengambilan keputusan keuangan
  • Pilihan konsumen
  • Suku bunga pinjaman
  • Harga alokasi aset
  • Saham
  • Nilai sekuritas

Daya beli selalu memperhitungkan tingkat inflasi yang terjadi pada saat itu. Ketika daya beli menurun, maka biaya jasa dan barang, kegunaan satu unit mata uang dapat membeli meningkat. Inflasi akan mengakibatkan peningkatan biaya hidup dan mengurangi pinjaman dan pengeluaran konsumen. Penurunan daya beli akan menandakan kemunduran pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Purchasing Power

Purchasing power dianggap sebagai teori ekonomi dan dapat diukur dengan menghitung jumlah barang yang dapat dibeli oleh konsumen dengan satu unit mata uang secara tetap. Ekonom dan lembaga pemerintah melacak daya beli konsumen karena berdampak pada kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli adalah sebagai berikut:

a. Penawaran Dan Permintaan

Teori penawaran dan permintaan mengacu pada penawaran jasa dan barang dari perusahaan yang berbeda terhadap permintaan jasa dan barang dari konsumen. Jika perusahaan mulai memproduksi lebih banyak barang daripada permintaan yang sebenarnya, maka hal itu akan mengakibatkan penurunan harga produk. 

Ini terjadi karena perusahaan akan mencoba untuk mendapatkan kembali biaya produksinya dengan melepas persediaan produk mereka yang tidak terjual.

Harga yang rendah merupakan indikator dari daya beli yang tinggi. Tingginya permintaan barang dan jasa disebabkan oleh berkurangnya pasokan barang. Hal ini berarti akan menyebabkan harga yang lebih tinggi dan daya beli konsumen yang lebih rendah (menurun).

b. Suku Bunga Dan Kredit

Ketika konsumen tidak memiliki uang tunai yang dibutuhkan, maka biasanya mereka akan memilih untuk melakukan pembelian secara kredit. Meskipun dimungkinkan untuk membeli lebih banyak daripada kemampuan Anda melalui kredit, hal itu juga memiliki beberapa dampak karena konsumen harus membayar kreditor mereka bahkan jika kredit yang tersedia menurun.

Artinya, meskipun daya beli konsumen meningkat untuk jangka waktu yang sementara, akan tetapi dalam jangka panjang, daya beli tersebut akan berkurang drastis.

c. Inflasi

Salah satu standar dan faktor konstan dari daya beli konsumen adalah terjadinya inflasi. Ini terjadi akibat dari terlalu banyak uang ketika pasokan barang terlalu sedikit. Hal tersebut dapat menghasilkan daya beli yang berkurang dan harga konsumen yang meningkat selama periode tertentu.

Contoh inflasi adalah bahwa beberapa tahun yang lalu dimungkinkan untuk menonton sebuah pertandingan sepakbola dengan tiket Rp. 50.000, akan tetapi dalam beberapa hari terakhir harga tiket yang sama adalah Rp. 75.000.

d. Tarif Pajak

Tarif Pajak yang tinggi dapat menurunkan pendapatan riil konsumen dan ini itulah sebabnya mengapa tarif pajak yang lebih tinggi mengakibatkan penurunan daya beli individu. Ketika pemerintah memungut pajak, konsumen akan kehilangan jumlah uang dan mereka dapat membeli lebih sedikit barang dan jasa. Hal ini otomatis akan menurunkan pengeluaran konsumen dan memperlambat pertumbuhan ekonomi negara itu

e. Nilai Tukar

Jika Anda bepergian ke suatu tempat di mana nilai tukar akan memfasilitasi daya beli yang tinggi per unit, maka hal itu akan menghasilkan perjalanan yang hemat biaya. 

Misalnya, seseorang yang berasal dari Indonesia mengunjungi Vietnam atau Myanmar. Dia akan memiliki lebih banyak daya beli di kedua negara karena nilai tukar mereka akan mendukung mata uang rupiah Indonesia daripada mata uang mereka.

Itulah artikel tentang Definisi Dan Faktor Yang Mempengaruhi Purchasing Power. Kunjungi blog saya di www.mediascm.xyz untuk membaca artikel - artikel menarik lainnya.

Posting Komentar untuk "Definisi Dan Faktor Yang Mempengaruhi Purchasing Power"